Alasan Mengapa Morfem Selalu Berizin ke Rumah Sakit Sebelum Tampil dengan Lagu "Kuning"

Band Morfem senantiasa meminta persetujuan pada Rumahsakit sebelum bernyanyi lagu Kuning. Kuning adalah sebuah lagu dari Rumahsakit yang termasuk dalam album Nol Derajat. Lagu tersebut di- remake oleh Morfem, dan termasuk dalam set list ketika mereka tampil secara langsung.

Di luar permohonan persetujuan, vokalis Morfem, Jimi Multhazam, menegaskan bahwa dia selalu mencantumkan nama gitaris Rumahsakit, Mark Ricardo Nayoan atau yang lebih dikenal sebagai Marki, ketika memerankan lagu Kuning. Marki adalah orang di balik pembuatan lagu tersebut.

"Sama seperti kita menggunakan lagu remake Lagu "Kuning", contohnya, saya masih menyinggung Marki sebagai penulis lagu tersebut. Termasuk proyek terkait "Kuning" lainnya, saya juga masih bekerja langsung bersama anak-anak dari Rumah Sakit," jelas Jimi saat ditemui di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/3).

Alasannya, Morfem Mengajukan Ijin ke Rumah Sakit Sebelum Tampil dengan Lagu Berwarna Kuning

Jimi menjelaskan bahwa Morfem senantiasa meminta persetujuan pada Rumah Sakit sebelum bernyanyi lagu "Kuning". Menurut pandangan Jimi, permohonan ijin menjadi bukti dari etika dan nilai moral yang semestinya dipunyai oleh setiap penyanyi.

Intinya begitu. Tentu saja ada izin. Rumah sakit tersebut merupakan kawan lama. Saya pun masih mengatakan saat berada di atas panggung bahwa ini adalahโรงพยาkas itu. tribute Untuk Britpop di Indonesia, orang-orang pasti mengenalnya," jelas Jimi.

Di sisi lain, Jimi juga menyoroti mengenai permasalahan performing rights Menurut dia, ini adalah bagian dari persoalan etis. Karena, ikatan antara penulis lagu dan artis dapat diatasi bila sudah ada keputusan bersama sejak permulaan.

"Sesungguhnya, ini adalah soal etika. Soal pembuatan lagu berkaitan erat antara Anda dan sang pencipta lagu. Memang dahulu, pencipta lagu berhubungan dengan para performer "Kemungkinan besar akan berakhir seperti itu," kata Jimi.

"Waktu lagu tersebut populer, denganصند performer , dan muncul kerancuan, sesungguhnya pendidikannya adalah para penulis lagu yang harus clear tentang kolaborasi antara dirinya dengan berbagai pihak performer di awal," lanjutnya.

Dua kelompok yang melibatkan para musisi, yaitu Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia atau AKSI serta Vibrasi Suara Indonesia atau VISI, kini tengah diperbincangkan. Isunya berkisar seputar masalah royalti dan UU Hak Cipta.

Tindakan sebelumnya didorong oleh hal-hal tertentu terkait tersebut. direct license Saat ini, VISI telah mengajukan sebuah gugatan terhadap UU Hak Cipta di Pengadilan Konstitusi.

Jimi setuju dengan langkah optimal mengenai Undang-Undang Hak Cipta. Menurut Jimi, pembagian menjadi kelompok-kelompok di kalangan musisi Indonesia adalah sesuatu yang biasa untuk memastikan masa depan para seniman dapat ditingkatkan.

" Comment Saat lo mulai terjun ke dunia kreatif dalam bidang musik, menurut Jimi, sebaiknya kita sudah siap seperti itu dari awal. Jadi, lebih baik menghadapi kesulitan di awal namun menuju masa depan yang mapan dan makmur," ungkapnya.

Lebih baru Lebih lama