Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyebutkan bahwa para pengajar yang bakal dipekerjakan untuk Sekolah Rakyat akan datang dari kalangan pegawai negeri dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN). Walaupun mereka ditugaskan dalam proyek Sekolah Rakyat ini, guru-guru tersebut tetap perlu melalui serangkaian ujian sebelum akhirnya diposisikan menurut alamat tinggal masing-masing.
" ASN yang layak akan diuji kembali meskipun telah melewati tes PPG (Pendidikan Profesi Guru). Tes ulang tersebut bertujuan untuk menentukan penempatan sesuai dengan alamat domisili masing-masing," jelas Gus Ipul melalui pernyataan formalnya pada hari Senin (17 Maret 2025) seperti dilaporkan.
Gus Ipul menyampaikan bahwa usai dinyatakan lolos, proses penyeleksian guru ini selanjutnya akan diikuti dengan pelaksanaan pendidikan khusus sebelum memasuki tahap mengajar di Sekolah Rakyat. Dia menjelaskan bahwa penerimaan calon guru tersebut akan dikendalikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masa jabatan tahun 2009 hingga 2014 serta ketua tim formatur Sekolah Rakyat, yaitu Muhammad Nuh.
Gus Ipul mengatakan bahwa kita telah memiliki tim dari Kemendikdasmen dan juga Dikti. Sejumlah pakar pun ikut serta membimbing kami.
Mengenai proses penerimaan murid baru di Sekolah Rakyat, Gus Ipul menjelaskan bahwa terdapat sejumlah langkah yang perlu dilewati oleh para peserta didik. Salah satu dari tahapan tersebut adalah mereka harus berada dalam desil pertama atau kedua menurut Data Tunggu Sosioekonomi Nasional (DTSEN), dengan ketentuan spesifik tersendiri.
Di samping itu, lelaki yang bertugas sebagai Sekretaris Jenderal PBNU tersebut juga menyinggung tentang persyaratan dalam merekrut calon pelajar, yakni adanya kesepakatan dari orangtua bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk mengakhiri pendidikan sebelum tamat, artinya harus melanjutkan sampai keluar dari institusi tersebut.
"Harapannya adalah kami sebagai orang tua dapat mengunjungi anak-anak setiap saat (dengan adanya asrama Sekolah Rakyat) sesuai dengan yang disampaikan oleh Presiden. Dengan begitu, orang tuanya bisa menjenguk mereka kapan saja," jelasnya.
Selanjutnya, Gus Ipul menyebut bahwa sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun, para murid yang akan belajar di Sekolah Rakyat kemudian akan menjalani proses pengenalan awal atau orientasi terlebih dahulu.
"Sebagai contoh, terdapat tahapan bernama matrikulasi guna memperkenalkan prosedur pembelajaran yang berlaku di sekolah rakyat tersebut," ujarnya.
Gus Ipul menyatakan bahwa kerja sama antara dia dan pemerintah daerah sampai sekarang sudah berlangsung lancar. Banyak wilayah bahkan telah mendaftarkan beberapa tempat potensial untuk pembuatan Sekolah Rakyat baru.
"Sebagai contoh, hampir semua kabupaten dan kota di Jawa Timur telah mendaftar. Mari kita nantikan pula berapa provinsi lain yang akan menyusul," kata Gus Ipul.