, Jakarta - Kalori Adalah indikator untuk seberapa besar energi terkandung dalam makanan. Sel-sel dalam tubuh memerlukan energi agar dapat menjalankan fungsinya dengan optimal melalui asupan makanan tersebut. Kalori pada makanan nantinya dikonversi menjadi bentuk energi yang mendukung kegiatan fisik kita, namun tak semuanya dipergunakan secara langsung pas selepas makan. Sehingga orang yang melakukan pembakaran kalori melebihi batas pemasukannya cenderung akan alami penambahan berat badan.
Di samping itu, apabila pembakaran kalori melebihi total asupan nutrisi dalam makanan, maka berat tubuh akan menurun. Keadaan tersebut dikenal dengan istilah defisit kalori. Berdasarkan informasi dari WebMD Defisit kalor adalah kondisi di mana tubuh dipaksa untuk mengonsumsi cadangan lemak yang sudah disimpannya. Kekurangan kalori ini dapat menyebabkan pengurangan bobot. Bahkan, sebenarnya seseorang tidak mungkin menurunkan berat badannya tanpa adanya defisit kalori tersebut. defisit kalori .
Pedoman umum untuk pengurangan berat badan yang baik adalah dengan menciptakan kekurangan sekitar 500 kalori tiap harinya, sehingga seseorang akan mereduksi kurang lebih satu pound seminggu. Pedoman tersebut diasumsikan dari batas dasar dimana wanita membutuhkan minimal 1.200 sampai 1.500 kalori sehari dan pria butuh antara 1.500 hingga 1.800 kalori seharinya. Kebutuhan kalori di dalam tubuh ini tak boleh terlalu besar maupun kecil agar tidak membahayakan kondisi fisik Anda.
Satu metode untuk mencapai defisit kalori adalah dengan menyesuaikan pola makan harian agar hanya mengkonsumsi 1.500 kalori. Pasalnya, asupan makanan memiliki pengaruh besar terhadap total kalori yang dihirup setiap hari.
Dikutip dari Healthline , berikut makanan Yang Perlu Dikonsumsi dan Diabaikan Saat Defisit Kalori:
Makanan yang Harus Dikonsumsi
- Sayuran tanpa karbohidrat: kangkung, arugula, bayam, brokoli, kembang kol, paprika, jamur, asparagus, serta tomat.
- Buah-buahan: berry, apel, pear, jeruk, melon, anggur, serta pisang.
- Sayuran berstarch: kentang, kacang panjang, ubi kayu, serta pisang raja.
- Ikan serta kerang: ikan bass air tawar, salmon, kerang, udang, sarden, dan tiram.
- Telur utuh dengan kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan hanya putih telurnya saja.
- Burung serta daging hewan: ayam, kalkun, sapi, bison, dan domba.
- Sumber protein dari tanaman: tahu, tempe, serta serbuk protein nabati.
- Bahan pangan biji-bijian utuh: gandum, beras merah, quinoa, bulgur, barley, serta millet.
- Kacang-kacangan meliputi buncis, kacang merah, lentil, serta kacang hitam.
- Lemak baik: alpukat, minyak zaitun, kelapa tidak dimaniskan, serta minyak alpukat.
- Susu produk yang tersedia meliputi yogurt reguler, kefir, serta keju.
-
Berkat system
Almond, kacang Macadamia, biji labu, kenari, biji bunga matahari, selai kacang tanpa tambahan gula, mentega almond, serta tahini. - Susu nabati yang tidak mengandung pemanis: kelapa, kacang mete, serta susu rami.
- Spices: turmeric, garlic, oregano, rosemary, chili peppers, black pepper, and apple cider vinegar.
- Minuman bebas kalori: Air mineral, sirup soda, kopi, dan teh hijau.
Makanan yang Harus Dihindari
- Hidangan siap saji: otak-otak ayam, french fries, pizza, serta hot dog .
- Karbohidrat yang telah diproses meliputi roti putih, sereal berbumbu manis, pasta putih, bagel, kerupuk, serta keripik jagung.
- Gula tambahan: snack lembut, permen, kue bakar, permen, dan gula pasir.
- Makanan berbahan dasar digoreng: keripik kentang, hidangan goreng, donat, serta tusukan mozzarella.
- Diet serta pangan berkurang lemak: es krim kurang lemak, krakers dengan kadar lemak terbatas, hidangan beku untuk diet, dan camilan rendah energi.
- Minuman manis: sirup, minuman berbuih, sari buah, minuman pengisi tenaga, susu dengan rasa, serta minuman kopi yang manis.
Cara Menerapkan Defisit Kalorii untuk Mengurangi Berat Badan