.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 sudah berada di hari ke sepuluh dalam minggu ini (16/3).
Dengan sasaran angka sebesar Rp 15 triliun, pemerintah mungkin akan mengalokasikan lebih banyak dana sesuai dengan peningkatan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut informasi yang diberikan oleh salah satu kemitraan distribusinya, yaitu Bibit, pendapatan dari ST014 sudah mencapai angka Rp 7,55 triliun pada hari Rabu (13/3) jam 13:53 Waktu Indonesia Bagian Barat, ini setara dengan kurang lebih 50,3% dari kapasitas keseluruhan.
Dari total itu, ST014T2 yang memiliki tenor dua tahun menghasilkan penjualan senilai Rp 4,95 triliun, sedangkan ST014T4 dengan tenor empat tahun mendapatkan pendapatan sebanyak Rp 2,60 triliun.
Penjualan ST014 Melebihi Rp 7 Triliun Dalam Seminggu, Mendekati 50% dari Tujuan Awal
Potensi Penambahan Kuota ST014
Ahmad Nasrudin dari Analis Fixed Income Pefindo mengestimasi bahwa pemerintah mungkin masih akan menjaga sasaran awal untuk kuota ST014 sebesar Rp 15 triliun.
Menurut dia, tingkat pengembalian di pasar surat utang biasanya meningkat karena adanya tekanan inflasi, maka pihak berwenang akan mengambil keputusan setelah melihat situasi pasar terlebih dahulu untuk penambahan quota.
"Pasar surat berharga menjadi elemen kunci dalam mempengaruhi hasil dari penjualan ST014. Tambahan lagi, kebijakan Bank Indonesia (BI) pada pertemuan minggu depan pun bakal jadi unsur signifikan," ungkap Ahmad.
Semakin bertambahnya platfom investasi digital, kini para investor ritel mempunyai berbagai macam opsi untuk melakukan investasi.
Di samping ST014, mereka juga dapat mengambil pertimbangan surat utang konvensional seri FR yang memberikan peluang return lebih besar.
Kupon Besar! Begini Cara Memesan Sukuk ST014, Dengan Investasi Cuma Rp 1 Juta dapatkan yield hingga Rp 66.000
Perbedaan antara ST014 dengan Obligasi Konvensional
Sebagai surat berharga negara (SBN) dengan basis syariah, ST014 menawarkan keuntungan tetap yang ditentukan oleh tingkat suku bunga Bank Indonesia.
ST014T2 menghasilkan keuntungan sebanyak 6,5%, sedangkan ST014T4 menyediakan 6,6%.
Di sisi lain, seri FR memiliki prospek return yang lebih besar karena berhubungan dengan fluktuasi pasar obligasi. Apabila yield dari obligasi naik, maka seri FR akan semakin menarik untuk para investor.
Akan tetapi, apabila pasar obligasi lesu, ST014 dapat menjadi pilihan yang lebih menarik berkat jaminan imbal hasilnya yang konsisten.
Dalam situasi itu, Ahmad mengantisipasi bahwa pihak pemerintahan mungkin akan menambah alokasi untuk kuota ST014 demi melindungi pemenuhan dana yang kian bertambah karena adanya peningkatan defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sampai bulan Februari tahun 2025, disebutkan bahwa defisit APBN mencapai angka Rp 31,2 triliun atau mendekati 0,13% dari PDB (Produk Domestik Bruto).
Sukuk Tabungan ST014 Banyak Minat dari Investor, Tenor 2 Tahun Paling Populer
Menunggu Keputusan Pemerintah
Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario mengatakan bahwa keputusan tentang penebalan kuota ST014 hanya akan muncul di akhir periode tawaran.
Akan tetapi, dia juga mengenali potensi untuk menambah anggaran tergantung pada keperluan pendanaan pemerintah.
Dengan penjualan ST014 yang terus meningkat dan kebutuhan APBN yang semakin besar, para investor masih menantikan keputusan pemerintah mengenai kuota tambahan dalam beberapa hari ke depan.