5 Sungai Meledak, Banjir Surutkan Bandung, Ratusan Warga Cari Amal

- BANDUNG - Curah hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Citarum, Sungai Cikapundung, Sungai Cigunde, Sungai Cipalasari, serta Sungai Citarik menggenangi pemukiman penduduk.

Hal ini menyebabkan banjir Hal tersebut terjadi pada hari Sabtu (15/3) pukul 16.00 WIB.

Banjir menggenangi sembilan kampung di empat distrik yang terletak di Kabupaten Bandung.

Sebanyak 237 kepala keluarga (KK) atau setara dengan 551 orang warganya paksa harus berpindah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan bahwa tempat-tempat penampungan terdapat di berbagai area.

Di Kecamatan Dayeuhkolot terdapat sejumlah lokasi penampungan diantaranya adalah Shelter PMI Desa Dayeuhkolot yang mencakup 22 kepala keluarga, Masjid At Taqwa dengan jumlah penghuni 16 kepala keluarga, Masjid SMP 1 Dayeuhkolot memiliki 46 kepala keluarga, Masjid Miftahul Falah Lamajang juga menampung 22 kepala keluarga, dan kembali lagi ke Masjid At Taqwa untuk kedua kalinya sebagai tempat bagi 16 kepala keluarga.

Selanjutnya, ada Masjid Baitul Ikhsan yang menampung 25 kepala keluarga, Masjid Miftahul Jannah dengan 65 kepala keluarga, serta Kontrakan Pak Engkos yang memiliki 12 kepala keluarga. Di sisi lain, di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Rancaekek, tercatat satu tempat penampungan pengungsikan untuk 13 kepala keluarga.

Muhari menyatakan bahwa sembilan kawasan permukiman terpengaruh, yaitu Desa Bojongsoang, Lengkong serta Bojongsari yang berada di Wilayah Kecamatan Bojongsoang.

Selanjutnya adalah Desa Dayeuhkolot, Citeureup serta Cangkuang Wetan yang berada di Kecamatan Dayeuhkolot, kemudian ada Desa Nanjung Mekar bersama dengan Cangkuang dalam Kecamatan Rancaekek, dan juga terdapat Desa Margaasih di Kecamatan Margaasih.

"BPBD Kabupaten Bandung menyatakan bahwa total 361 rumah penduduk terkena dampaknya, ada tiga tempat akses jalan yang ikut terpengaruh, dan satu bendungan robek dengan ketinggian air berkisar antara 10 sampai 120 sentimeter," ujar Muhari.

Pejabat secara berkala memperbarui informasi dan mengawasi area-area yang terkena dampaknya. Saat ini, keadaannya menunjukkan bahwa banjir mulai mereda, tetapi pejabat masih menyampaikan pesan agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan adanya banjir lanjutan jika hujan lebat melanda lagi.

Menghadapi frekuensinya tinggi terjadi bencana alam di sejumlah area negara kita, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyarankan agar pihak pemerintah lokal serta masyarakat setempat tetap siaga guna mempersiapkan diri melawan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh fenomena cuaca ekstrem lembab tersebut.

"Beberapa langkah antisipasi yang dapat diambil adalah dengan cepat membersihkan lumpur serta bahan sisa lainnya dari sistem drainase dan saluran air dalam area perumahan. Hal ini bertujuan untuk mencegah penumpukan air saat hujan turun sehingga memudahkan aliran air melalui drainase tanpa halangan," jelasnya.

Di samping itu, masyarakat juga bisa mempersiapkan paket darurat untuk bencana serta melakukan pengungsian sendiri ke area yang lebih selamat apabila mengalami hujan lebat berlangsung lebih dari satu jam dengan jarak pandang (visibilitas) di bawah 100 meter.

Lebih baru Lebih lama