Gigi Bergerak, Era Baru, Mobil Manual Tetap Hidup

Sekitar tiga dasawarsa lalu, mobil dengan transmisi otomatis atau matic belum umum terlihat di jalan-jalan Indonesia. Meskipun lebih mudah digunakan, beberapa faktor membuat para pembeli saat itu enggan memilih mobil bertansmissi otomatis; mulai dari harganya yang cukup tinggi, ketakutan tentang biaya perawatan yang besar, hingga dilema tentang pemakaian bahan bakarnya yang cenderung boros.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, selera orang juga ikut beradaptasi. Mobil otomatis semakin canggih, harga mereka menjadi lebih terjangkau, serta jumlah teknisi yang ahli dalam perawatan jenis ini pun bertambah. Ditambah lagi, kemacetan lalu lintas di pusat-pusat kota besar menyebabkan konsumen Indonesia beralih kepada mobil otomatis. Hal tersebut membantu para pengemudi untuk tidak repot menyetir transmisi manual ketika jalan-jalan penuh kendala.

Secara perlahan namun tetap pasti, mobil matic mulai menjadi favorit. Pada 2013 , 25% dari kendaraan yang terjual di Indonesia merupakan mobil otomatis. Selanjutnya, pada 2022 , sekitar 95% dari mobil Honda yang beredar di Tanah Air adalah kendaraan otomatis. Artinya, hampir selama dekade terakhir, pertumbuhan mobil dengan transmisi otomatis di Indonesia sangat cepat dan pada akhirnya menjadi dominan.

Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk wilayah timur Indonesia yang memiliki kisah tersendiri. Berdasarkan laporan dari Astra Daihatsu, 85 persen mobil Mobil manual menjadi pilihan utama yang banyak dibeli di daerah Indonesia bagian timur, yaitu mencakup Sulawesi, Maluku, dan Papua. Seperti dikatakan oleh Tulus Pambudi selaku Area Manager PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) untuk Indonesia Bagian Timur (IBT), jenis otomatis atau matic hanya populer di beberapa kota besar seperti Manado, Makassar, dan Kendari dalam area tersebut.

Lanskap jalanan bergelombang dan berliku-liku yang umum terlihat di wilayah timur Indonesia, menurut pendapat Tulus, merupakan alasan utama mengapa mobil dengan transmisi manual tetap dominan dalam hal penjualan. Kondisi jalan tersebut sebenarnya lebih mudah dikendalikan menggunakan transmisi manual yang memberikan kendali penuh atas torsi, membuatnya lebih mudah untuk melaju saat mendaki bukit. Di sisi lain, ketika turunan, persneling rendahan pun akan sangat bermanfaat karena dapat membantu kendaraan tetap stabil. engine brake Yang ikut memperlambat kecepatan mobil.

Benteng Terakhir Mobil Manual

Secara khusus, dalam area Asia Tenggara serta Asia Selatan, transmisi manual tetap menarik banyak pengguna. Negara seperti ini biasanya masih menghargai jenis kendaraan tersebut. Thailand dan India Mobil manual tetap populer dan diperlukan.

Harga merupakan faktor penentu terpenting. Meskipun pembelian dan biaya pemeliharaan kendaraan otomatis telah cukup terjangkau, biaya operasional untuk mobil Manual tetap lebih rendah. Umumnya, mobil dengan transmisi manual digunakan dalam berbagai keperluan bisnis, seperti armada taksi online, penyewaan mobil, serta transportasi barang, sebab mereka juga lebih hemat bahan bakar.

Negara-negara di wilayah Amerika Latin seperti Meksiko, Brasil, serta Argentina masih cenderung memilih penggunaan transmisi manual. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh faktor biaya yang lebih terjangkau. Sama halnya dengan pasar untuk mobil bekas yang luas , di mana kebanyakan stoknya terdiri dari mobil dengan transmisi manual.

Di Afrika , preferensi terhadap mobil dengan transmisi manual semakin kuat disebabkan oleh kondisi jalanan yang menantang. Banyak area pedesaan kurang memiliki jalan beraspal, dan untuk melewati rute tersebut, mobil manual tampaknya lebih dapat dihandalkan.

Di Benua Biru, narasinya sedikit berbeda Mobil dengan transmisi manual masih sangat diminati. Namun, faktor terpentingnya bukanlah harga, melainkan kebiasaan serta kondisi jalanan.

Dalam hal kebiasaan, mayoritas penduduk Eropa dikenalkan pada pengendaraan menggunakan transmisi manual. Berbeda dengan kondisi di Indonesia tempat SIM kendaraan dapat digunakan baik untuk mobil matic maupun manual, di Eropa, memiliki SIM untuk mobil manual justru memberi status tersendiri. Orang yang memegang SIM untuk mobil matic tidak berhak mengemudi mobil manual, namun pemegang SIM mobil manual bebas mengendarai kedua jenis tersebut.

Berdasarkan kondisi jalannya, Eropa mirip dengan wilayah timur Indonesia. Seperti yang dinyatakan dalam laporannya, European Commission Banyak jalanannya sempit, bergelombang, serta berliku-liku, cocok dengan topografi daerahnya yang berhutan bukit. Di samping itu, kendati tidak melintas di rute bermacet-macet akibat gunung-gunung tersebut, masyarakat Eropa merasa lebih aman memakai transmisi manual sebab mereka harus tetap fokus dalam mengganti gigi secara konstan.

Di luar pertimbangan mengenai biaya, keperluan, dan budaya, kendaraan dengan transmisi manual terus bertahan dikarenakan minat personal. Orang-orang yang sangat tertarik pada dunia otomotif dan mampu membayar mahal, secara spesifik di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, serta Jerman, sampai saat ini belum dapat meninggalkan mobkasport dan 4x4 dengan sistem transmisi manual. Walaupun jumlah pasar mereka tidak begitu luas, namun setianya tinggi sehingga produsennya tetap memberikan alternatif model dengan gearbox manual bagi kelompok konsumen fanatik tersebut.

Minatnya, sejumlah penggemar mobil dengan transmisi manual ternyata bukan hanya mereka yang sudah lanjut usia. Bahkan, banyak remaja dan pemuda-pemudi yang juga terlibat di dalamnya. Khususnya generasi Z Saat ini, banyak orang yang mempelajari cara mengemudikan mobil dengan transmisimanual. Alasan mereka bervariasi: sebagian hanya sekadar ingin mencoba sesuatu baru, sementara lainnya berharap untuk tampak lebih keren. Bagi beberapa individu yang dibesarkan dalam lingkungan di mana mayoritas menggunakan kendaraan otomatis, kemampuan menyetir mobil manual sering kali dianggap seperti sebuah seni yang hampir punah.

Bahkan, saking nyaris punahnya kemampuan menyetir manual, ada semacam lelucon soal mobil manual yang disebut memiliki fitur keamanan ekstra. Di Australia tahun lalu, ada sebuah kasus pencurian mobil, tetapi si maling malah meninggalkan barang curiannya. Alasannya adalah si pencuri tidak dapat memandu mobil dengan transmisi manual !

Apakah Manual Memang Segera Punah?

Walaupun transmisi manual tetap ada, jumlahnya di pasaran tampak semakin menurun. Bagi penggunaan sehari-hari, kini lebih banyak orang yang memilih transmisi otomatis mengingat perkembangan teknologinya.

Transmisi otomatis modern, termasuk continuously variable transmissions (CVT) serta transmisi dual-sentrifugal, sudah menutup kesenjangan dalam hal hemat bahan bakar yang dulunya merupakan unggulannya pada transmisi manual. Karena itu pula, kendaraan otomatis kini dapat menyediakan pengalaman berkendara yang lebih nyaman tanpa ada kerugian signifikan.

Meskipun demikian, untuk mobil berkemampuan unggul serta tipe trail, pilihan transmisi manual tampaknya tetap menjadi pilihan. Beberapa perusahaan otomotif utama, termasuk Toyota, Honda, BMW, dan Jeep, mengenali keinginan konsumen setia mereka dan melanjutkan penawaran gearbox manual pada beberapa varian tertentu.

Contoh penggemar off-road, tetap memandang tinggi pada transmisi manual karena keakuratan dan kontrol yang ditawarkannya di mobil-mobil tersebut, seperti Jeep Wrangler serta Toyota Land Cruiser.

Dapat disimpulkan bahwa tantangan utama untuk transmisi manual kemungkinan besar bukan datang dari mobil otomatis, melainkan dari kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV). Kendaraan ini tidak memerlukan transmisi bergear konvensional sebab motor mereka dapat menyediakan torsi langsung pada beragam kecepatan. Dengan semakin banyaknya pabrikan yang beralih ke teknologi listrik, permintaan atas transmisi manual mulai meredup secara bertahap.

Walaupun demikian, sama halnya dengan penjelasan sebelumnya, pilihan untuk menggunakan transmisi manual bukan hanya tentang kebutuhan, tetapi juga berkaitan dengan rasanya, tradisinya, serta sensasinya. Karena alasan tersebut, mobil dengan sistem manual tampaknya akan terus dapat bertahan selama masih memungkinkan untuk dipertahankan. Tidak peduli berapa lama waktu itu.

Lebih baru Lebih lama