Kiper Tim Nasional Indonesia, Maarten Paes memiliki metode khusus untuk mempertahankan konsentrasinya sebelum menghadapi laga yang sangat vital.
Penjaga gawang dari FC Dallas tersebut menyatakan memiliki metode khusus untuk hal itu.
Maarten Paes menyatakan bahwa dirinya sering kali menghapus aplikasi Instagram dan TikTok dari perangkat selulernya sendiri.
Pemain kiper yang lahir di Nijmegen itu menghapus kedua aplikasi tersebut dua hari sebelum pertandingan.
"Di awal karierku, aku sangat peka terhadap pendapat orang lain," kata Maarten Paes seperti dikutip dari SEG Stories.
Saat orang berbicara tentang saya secara online juga.
Saya sangat peka mengenai hal tersebut.
"Yang saya lakukan dua hari sebelum pertandingan adalah menghapus aplikasi Instagram dan TikTok," katanya.
Maarten Paes menyatakan bahwa telah ada pihak yang menanganinya.
Tindakan itu diambil untuk meminimalkan gangguan yang disebabkan oleh media sosial.
Sesungguhnya dia tidak keberatan dengan teknologi internet.
Namun, media sosial jelas jadi gangguan besar dalam persiapan sebelum laga.
"Ada pihak yang bertanggung jawab atas urusan ini untuk saya," ungkap Paes.
Agar dapat meminimalisir ketidaknyamanan.
Saya setuju bahwa hal tersebut penting, khususnya pada masa serba media sosial seperti sekarang ini.
Tidak ada masalah bagi saya tentang internet.
"Tetapi media sosial dapat menjadi masalah serius," katanya.
Pemain kiper berusia 26 tahun itu telah menuntaskan komitmennya di FC Dallas sebelum akhirnya menyatu dengan Tim Nasional Indonesia.
Di penghujung minggu ini, ia bermain lengkap ketika FC Dallas bertemu dengan Vancouver Whitecaps di ajang Major League Soccer terus berlangsung.
Maaf sekali, FC Dallas kalah 0-1 di akhir minggu ini.
Maarten Paes saat ini sedang dalam perjalanan menuju Sydney.
Tim Nasional Indonesia akan bermain di kandang Australia pada pertandingan selanjutnya dari babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan itu akan diadakan pada tanggal 20 Maret 2025.
Lima hari dari sekarang, tim Garuda akan menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.