- Unggahan yang mengklaim bahwa orang Indonesia dan Jepang disebut sebagai "bangsa Barat" oleh pihak Belanda sedang viral di media sosial.
Postingan yang dilakukan warga Indonesia dari kalangan barat pertama kali disebar oleh akun media sosial X/Twitter, @C101****K, pada hari Minggu (9/3/2025).
" Saya menyadari bahwa orang Indonesia dan Jepang sering disebut sebagai orang Barat di Belanda. Menurut unggahan tersebut, seperti ditulis oleh seorang warganet dan telah dilihat sampai 1,2 juta kali pada hari Rabu (12/3/2025), demikian laporan berita.
Para pengguna media sosial merujuk pada penjelasan dari biro statistik Belanda, yaitu Centraal Bureau voor de Statistiek (CBS), yang menyebut bahwa "warga Indonesia dan Jepang termasuk dalam kelompok orang dengan latar belakang migrasi Barat seperti orang Eropa, Amerika Utara, serta Oseania".
Warga Indonesia yang berdomisili di Belanda dikelompokkan sebagai bagian dari komunitas imigran "Barat". Hal ini disebabkan banyaknya anggota kelompok tersebut yang dilahirkan di bekas koloni Hindia Belanda, menjadikan mereka mempunyai posisi sosioekonomi dan kebudayaan mirip dengan penduduk asli negeri-negera Barat.
Orang Jepun yang menetap di Belanda dikatakan memiliki asal-usul migrasi "barat" kerana mereka adalah ekspatriat yang bertugas di syariket-syariket Jepun beserta keluarganya.
" Ini benar, di Belanda masyarakat Indonesia dikelompokkan sebagai bagian dari etnis Barat (westerse). Balasan dari seorang netizen lain melalui akun @erl****ere pada Minggu (9/3/2025) di unggahan yang telah ditonton mencapai 1,1 juta kali.
Apakah sebenarnya penduduk Indonesia dilihat sebagai "Bangsa Barat" oleh masyarakat Belanda?
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai orang Barat
Zahroh Nuriah, seorang doktor dalam linguisitik bahasa Belanda dari Universitas Indonesia (UI), menolak pandangan yang mengklaim bahwa penduduk Belanda menyebut masyarakat Indonesia sebagai rumpun Barat.
Dia menyebutkan bahwa Biro Statistik Belanda, yaitu CBS, membagi populasi yang berpindah dari Eropa kecuali dari Turki, Amerika Utara, Oseania, serta Indonesia dan Jepang menjadi kategori individu dengan asal-usul migran dari wilayah Barat.
Namun, warga Indonesia yang berdomisili di Belanda dikategorikan memiliki asal-usul migrasi dari negara Barat jika lahir di bekas koloni Hindia Belanda yang dahulu ditaklukkan oleh bangsa Eropa dari Belanda.
Namun, identitas bukanlah sesempurnya begitu, apalagi jika kita mempertimbangkan maknanya, waktu turut berperan dalam hal ini," ujar Zahroh ketika diwawancara. , Rabu (12/3/2025).
Dia menyatakan bahwa orang Indonesia yang berada di Belanda diketahui memiliki latar belakang migrasi dari negara-negara Barat, hal ini bergantung pada tahun lahir dan usia mereka.
Apabila warga Indonesia yang berada di Belanda bukan berasal dari zaman tanah air saat masih dikenal sebagai Hindia Belanda, penggunaan istilah "bangsa Barat" untuk menggambarkan Indonesia terdengar kurang sesuai.
Kemudian, siapa saja warga Indonesia yang dianggap 'Barat'?" tanyanya melanjutkan. "Banyak orang Indonesia berada di sana.
Zahroh mengemphasiskan bahwa CBS bisa saja menyebut penduduk Indonesia di Belanda berasal dari latar belakang migrasi negara-negara Barat berdasarkan metode yang digunakan pada penelitiannya.
Namun demikian, menyebut "bangsa Barat" bagi orang Indonesia di Belanda bisa memiliki interpretasi yang bervariasi dan belum tentu tepat dalam semua kasus.
Negara asli yang disebut sebagai bangsa Barat adalah apa?
Harto Juwono, seorang sejarawan dari Universitas Sebelas Maret (UNS), juga tidak setuju dengan pandangan bahwa Belanda melihat masyarakat Indonesia seperti halnya mereka menilai bangsa Barat.
"Melihat dari perspektif geografis, sepertinya pendapat tersebut (masyarakat Indonesia disebut sebagai bangsa Barat) tidak cukup akurat," katanya ketika dimintai konfirmasi. , Rabu.
Harto menjelaskan bahwa orang Eropa telah mempartisi bumi menjadi dua wilayah utama, yaitu di sebelah barat atau Western Hemisphere dan Timur atau Eastern Hemisphere .
Bagiannya dunia dibagi menjadi kawasan Barat dan Timur sebagaimana yang termaktub di dalam buku tersebut. Aera van Europa Karya historiografer asal Belanda, Jan Romein. Buku tersebut mengisahkan tentang perkembangan peradaban di Eropa.
Belahan Bumi Barat atau Western Hemisphere merupakan area separuh dari permukaan Bumi yang berada di bagian barat dari garis bujur 0 derajat Meridian Utama dan ke arah timur Meridian 180 atau disebut juga dengan Antimeridian.
Area negara Barat mencakup Amerika Utara dan Amerika Selatan/Amerika Latin, bersama dengan lautan yang berada di sekitar wilayah tersebut seperti Samudra Atlantik, Laut Karibia, dan Samudra Pasifik bagian timur.
Belahan Bumi Timur atau Eastern Hemisphere merupakan area separuh dari permukaan Bumi yang terletak di bagian timur Meridian Utama dan sisi barat Antimeridian dengan garis bujur 180 derajat.
Eastern Hemisphere dibagi tiga, yakni Near East atau daerah Turkiye, Middle East atau Timur Tengah, dan Far East Atau Timur Jauh yang meliputi Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur hingga ke Samudera Pasifik.
Kawasan timur mencakup benua Asia, Afrika, dan Australia, bersama dengan sejumlah pulau di Samudera Pasifik.
"Maka apabila kita mengatakan bahwa orang Indonesia dan Jepang merupakan bagian dari Wester (Bangsa Barat), sebenarnya itu keliru, karena kedua negara tersebut berada di wilayah Timur Lain yang disebut Far Eastern oleh penduduk Belanda atau Eropa," tegas Harto.
Menurut dia, masyarakat Jepang dan Indonesia sebaiknya dijuluki sebagai satu kesatuan rakyatan Orientals atau Kawasan Timur Jauh.
Terkait dengan perpindahan penduduk dari Indonesia dan Jepang ke Belanda bisa digolongkan sebagai "kearifan barat". Menurutnya, periode imigrasi saat era kolonial Hindia-Belanda terjadi di luar situasi standar.
Harto mengatakan bahwa masyarakat Indonesia, yang dahulunya diistilahkan sebagai penduduk Hindia Belanda, berpindah ke Belanda dengan tujuan belajar dan kembali ke tanah air setelah menuntaskan pendidikannya.
Warga Indonesia berada di Belanda dikarenakan dideportasi oleh pemerintahan kolonial atau dipaksa mengikutinya ke negeri Eropa itu lantaran suasana politik di Hindia Belanda yang tak stabil.
Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia tak dapat digolongkan menjadi bagian dari bangsa Barat meskipun memiliki keadaan sosio-ekonomi dan budaya serupa dengan penduduk Eropa maupun Amerika ketika era kolonial Hindia-Belanda berlangsung.