, Jakarta - Paus Fransiskus mengakui pada Ahad 16 Maret 2025 bahwa tubuhnya dalam kondisi lemah dan "menghadapi masa cobaan". Seperti dilansir Channel NewsAsia , hal ini diungkapkan saat dia berterima kasih kepada orang-orang yang mendoakannya selama ia dirawat di rumah sakit untuk menerima perawatan karena penyakit pneumonia.
Paus yang telah mencapai usia 88 tahun dan menjalani perawatan di rumah sakit sejak tanggal 14 Februari, mengirim sebuah pesan khusus kepada para pengikut setianya yang kemudian dipublikasikan oleh Vatikan. Hal ini dilakukan karena dia rindu untuk melantunkan doa tradisional Angelus dengan caralangsung.
"Saya bagikan pikiran ini kepada Anda ketika sedang mengalami ujian, dan ikut bersama banyak sekali kakak-kakak serta adik-adik yang tengah sakit: lemah, pada titik ini, sama seperti saya," tulis Paus.
"Kami lemah secara fisik, namun meski demikian, tak ada yang dapat menghalangi kami untuk mencintai, berdoa, menyerahkan diri dengan keyakinan, dan memancarkan tanda-tanda harapan," katanya.
Minggu ini merupakan kali kelima bahwa situasi paus menghalangi dirinyasecara pribadi menyampaikan doa Angelus seperti biasanya ia lakukan untuk kerumunan yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus pasca mesib.
Minggu lalu, Vatikan memberi sinyal bahwa Paus yang berasal dari Argentina tersebut sudah terbebas dari ancaman setelah deretan masalah pernafasannya yang berkelanjutan selama dirawat di rumah sakit menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi keselamatan beliau.
Sabtu lalu, Vatikan menyampaikan bahwa kesehatan Paus Fransiskus tetap stabil dan mulai pulih, sebagaimana telah diamati dalam tujuh hari terakhir. Meski demikian, Vatikan juga menginformasikan bahwa ia masih memerlukan perawatan medis di fasilitas rumah sakit.
"Pak Sucih masih memerlukan pengobatan di rumah sakit, termasuk fisioterapi untuk keterampilan gerakan dan pernafasan; Terapi tersebut semakin menunjukkan perkembangan yang berkelanjutan," jelasnya.
Pesan tersebut sepertinya menghilangkan dugaan yang menyebutkan bahwa perkembangan positif pada paus mungkin berarti dia akan secepatnya meninggalkan rumah sakit.
Pada Pesan Mingguannya – yang turut mendorong kedamaian di negeri-negeri terdampak konflik – Paus Fransiskus kembali mengungkapkan rasa syukurnya kepada para tenaga medis serta orang-orang yang telah memanjatkannya dalam doanya.
"Banyakkah sinar yang terpancar, dalam arti ini, di rumah sakit dan fasilitas penanganan pasca operasi? Banyak sekali kerelaan dengan segala kedalaman kasih sayang yang menyinari ruangan-ruangan tersebut, lorong-lorong klinik-klinik, tempat-tempat dimana tindakan bakti termudah pun dapat ditemukan!" ujarnya.
Paus Fransiskus dirawat di lantai sepuluh rumah sakit tersebut, yang mencakup suite istimewa untuk kepausan dengan adanya kapel sendiri.
Di gerbang rumah sakit Minggu pagi, sekelompok anak-anak dari dewan kepanduan Katolik berkumpul sambil berteriak "Paus Fransiskus, Paus Fransiskus". Mereka menggenggam balon dengan warna kuning dan putih yang mencolok.
"Saya menyadari bahwa banyak remaja telah mendoakan saya; sebagian di antaranya hadir di sini hari ini untuk 'Gemelli' sebagai bentuk keterdekatannya," demikian tertulis dalam pesan Paus.
Terima kasih, anak-anak kecilku yang tercinta! Paus menyayatimu dan senantiasa berharap untuk menjumpai diri kalian.