Pola Asuh Memicu Gangguan Narsistik: Risiko dan Tanda-Tandanya Yang Sering Diabaikan

Gaya parenting Setiap orangtua memang unik, Bunda. Walau demikian, sering kali terdapat pola pengasuhan yang bisa meningkatkan risiko anak mengidap gangguan narcissistik secara tidak sadar.

Kondisi psikologis seperti sindrom narcissistic pada remaja adalah hal yang kurang umum tetapi bisa membawa dampak besar terhadap pertumbuhan emosi dan interaksi sosial mereka. Remaja dengan masalah ini cenderung menunjukkan kepercayaan diri berlebihan sambil selalu ingin menjadi pusat perhatian orang di sekitar mereka.

Gangguan narcissistis ini kerap kali dikenal sebagai narcissistic personality disorder (NPD) Berdasarkan pendapat Dr. Kristen Casey, seorang psikolog klinis dari Evolve Psychological Services, gangguan ini merupakan salah satu yang kurang diteliti.

"Salah satu gangguan kepribadian yang kurang banyak diteliti adalah NPD," jelas Dr. Kristen sebagaimana dilansir dari situs tersebut. Verywell Mind .

Walau hanya terbilang minim dikuasai, sejumlah riset berskala luas sudah mengungkapkan adanya indikasi yang menyebutkan peranan genetika bisa jadi turut serta dalam proses pembentukan NPD. Berikut ini merupakan beberapa temuan dari karyanya tersebut:

  • Penelitian pada tahun 2012 menyimpulkan bahwa NPD memiliki tingkat warisan paling kuat dibandingkan dengan gangguan kepribadian kelompok B lainnya termasuk gangguan kepribadian anti-sosial, gangguan batasan kepribadian, serta kondisi-kondisi lain yang ditandai oleh pola berpikir dan bertingkah laku yang ekstrim atau tak konsisten.
  • Studi lain yang dilakukan pada tahun 2014 mengungkapkan ada indikasi dampak genetis terhadap dua aspek dari NPD, yaitu klaim keistimewaan diri serta emosi.

"Meski terdapat aspek genetika pada sikap narsistik, sangat tidak mungkin hal tersebut sepenuhnya menjadi penyebab berkembangnya karakteristik kepribadian ini. Unsur-unsur sosial dan budaya pun dapat mempengaruhi pembentukan sifat-sifat narsistis," ungkap Dr. Masica Jordan, yang merupakan psikolog klinis bersertifikat serta pendiri Jordan Peer Recovery, selain juga profesor dari University of Maryland at Bowie State University.

16 Model Pengasuhan Anak serta Imbasnya terhadap Kepribadian, Wajib diketahui oleh Para Orang Tua

Polanya mengasuh bisa membuat anak terkena NPD

Apapun kontribusi genetik dalam NPD, masalah tersebut tentunya dapat berkembang di lingkungan keluarga. Ini disebabkan oleh fakta bahwa para orangtua dengan NPD memiliki peranan penting dalam membentuk situasi dimana anak-anak mereka menjadi rentan terhadap pengaruhnya.

"Anak-anak dapat belajar tentang pola perilaku narsistis dari orang tuanya atau mungkin terpengaruh oleh bagaimana orang tua mereka berkomunikasi dengannya. Akibatnya, hal itu membuat anak tersebut berkembang menjadi penderita NPD di masa depan dan menampilkan ciri-ciri narsistik yang bakal mempengaruhi generasinya selanjutnya. Dengan demikian, narkissisme mulai bermigrasi ke dalam familiy line," jelas Lauren Cook-McKay, seorang Therapist Perkawinan dan Keluarga bersertifikat juga sebagai Wakil Presiden Bidang Marketing di Divorce Answers.

Menilik dari laman Healthline , terdapat beberapa gaya pengasuhan orangtua yang dapat meningkatkan risiko anak mengidap NPD. Berikut ini kami sampaikan daftarnya:

  1. Membuat anak menjadi warisan diri mereka sendiri.
  2. Mengendalikan perasaan, rasa cintai, simpati, atau pemahaman dari anak-anak serta bagian keluarga yang lain.
  3. Iri dan posesif saat perhatian atau minat anak teralihkan ke hal lain.
  4. Dengan menggunakan metode pengendalian untuk menjaga kekuatan, selain itu menarik perhatian, memberi kritikan, merayu, dan bermain-main dengan orang lain. gaslighting .
  5. Kurang fleksibilitas dan responsivitas dalam hal emosi serta tak mengizinkan anak untuk menyuarakan perasaannya.
  6. Menghindari pemberian batas atau penghargaan terhadap setiap batasan yang ditetapkan oleh anak.
  7. Meng culpa anak saat ada kekeliruan dan enggan bertanggung jawab.
  8. Melupakan atau menyakiti anak lewat cara-cara seperti emosi, ucapan, dan juga fisik, seringkali disengajakan.

Pengaruh gaya pengasuhan narsistik terhadap buah hati

Pola pengasuhan narsistis dapat memiliki efek buruk terhadap anak kecil. Berikut adalah beberapa poinnya seperti yang diambil dari situs tersebut: Healthline:

1. Kesulitan untuk melepaskan diri dari orang lain

Orangtua yang bersifat narsis cenderung lebih memprioritaskan dirinya sendiri ketika berinteraksi dengan anak atau keluarganya. Ini bisa membuat anak merasa bahwa kebutuhannya kurang penting dan terabaikan.

Anak-anak tersebut akan merasakan derajat penyesalan yang signifikan, ketidakpastian tentang diri mereka sendiri, dan nilai diri yang rendah atau memiliki perasaan bersalah yang kuat. Selain itu, mereka sering kali kesulitan saat harus membuat keputusan dalam menjalani hidupnya masing-masing.

2. Tidak mampu membuat pembatasan

Anak-anak berorangtua narcissistic akan merasakan kesulitan dalam menentukan batasan dengan pihak lain. Ini disebabkan oleh orang tuanya sendiri yang tak memperduli batasan tersebut sudah ditetapkan sang buah hati.

Saat si kecil mengatur batas dengan orang lain, bisa jadi akan muncul rasa tidak nyaman yang berujung pada perasaan bersalah dan malu.

3. Terus berusaha membuat orang lain bahagia

Saat dibesarkan oleh orangtua yang narcissistic, anak-anak belajar bahwa jalan tunggal untuk menerima cinta dan penghargaan dari kedua orangtuanya hanyalah dengan selalu berusaha membuat sang orangtua senang.

Ketika anak mulai mencapai masa dewasa, hal itu dapat mengarah pada pola minat yang kurang aman. Selain itu, mereka mungkin terlibat dalam hubungan romantik yang tidak baik atau justru membahayakan.

4. Memperlihatkan sikap narsistis kepada orang lain

Orang tua menjadi teladan utama bagi seorang anak. Anak-anak yang diasuh oleh orang tua yang bersifat narsistis cenderung berkembang dengan pemahaman bahwa perlakuan orang tu terhadap diri mereka sendiri juga harus diterapkan kepada orang lain.

Anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami gangguan narsistik cenderung menunjukkan perilaku mirip satu sama lain. Mereka berkembang dengan sifat individualisme, kepekaan berlebihan, serta bersikap sangat kompetitif.

5. Menghadapi masalah terkait kesehatan jiwa

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa anak-anak berasal dari keluarga dengan orangtua penderita gangguan narsistik cenderung menghadapi berbagai masalah kesehatan jiwa. Beberapa contohnya adalah adanya risiko terkena gangguan kegelisahan, depresi, dan juga bisa hingga mengidap gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Pilihan Redaksi
  • 7 Kebiasaan Parenting yang Tidak Disadari Dapat Membuat Anak Menjadi Penipu
  • 9 Indikasi Cara Mendidik Ortu Terlalu Ketat Versi Ahli Psikologi
  • 4 Karakteristik Anak Kecil yang Bakal Besok menjadi Buah Hati Yang Manja Versi Ahli

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join Komunitas Squad. Untuk mendaftar, silakan klik disini. SINI . Gratis!

Lebih baru Lebih lama