5 Tips Mengasah Karakter Anak untuk Menjadi Pemimpin yang Tangguh Masa Depan

Tiap orangtua menginginkan putra atau putrinya berkembang menjadi individu yang kokoh dan memiliki ketahanan batin. Ini dapat dicapai apabila metode pendidikan diterapkan dengan benar. Bagaimana sebaiknya proses pembinaan sehingga si kecil memperoleh kepribadian? resilient?

Tidak bisa disangkal bahwa terkadang orangtua khawatir tentang kemampuan anak-anak mereka untuk mengembangkan ketahanan mental, bahkan dalam lingkungan pendidikan.

Bisakah mereka menyimak pembelajaran di sekolah? Adakah mereka sedang mendapatkan kemahiran-kemahiran yang penting bagi kehidupan sebagai individu dewasa yang bisa beradaptasi dengan baik?

Orang tua bisa menanamkan satu sifat pada anak-anak mereka guna membantu menghadapi berbagai tantangan sosial, emosional, atau mental, yaitu keuletan.

Seperti apa karakter resilient?

Dikutip dari Raising Children , ketangguhan atau resilience Adalah kapabilitas untuk 'memulihkan diri' setelah menemui hambatan dan periode kesulitan. Keuletan pula merujuk pada daya serap dalam menyongsong rintangan serta era sukar yang tak bisa dipindahkan dan semakin bertambah kompleks.

4 Karakteristik Bayi yang akan Berkembang menjadi Anak Kesayangan Versus Ahli Sesuai pakarnya

Karaktar ini bisa meningkat atau menurun di saat yang berbeda. Beberapa anak mungkin memiliki kemampuan yang lebih baik untuk bangkit menghadapi sejumlah tantangan dibandingkan dengan yang lain.

Anak-anak dapat membentuk kekuatan tahan diri dengan baik apabila mereka mendapatkan:

  • Ikatan yang solid serta dukungan dari keluarga dan kerabat dekat sangat penting.
  • Kemampuan mengelola emosi yang memungkinkan mereka merespons hambatan dengan efektif.

Anak-anak yang kuat lebih bisa mengeksploitasi perasaan mereka, pulih setelah gagal, serta bersikap baik pada diri sendiri ketika membuat kesalahan. Para orangtua yang mendidik anak bermental baja ini tak menghapus penyebab stres sepenuhnya, tetapi malah memberikan pelajaran kepada buah hati tentang bagaimana cara menghadapinya.

Bagaimana Mendidik Anak Agar Memiliki Karakter Yang Baik resilient

Anak-anak yang kuat bisa bangkit setelah menghadapi kekalahan dan melanjutkan perjalanan hidup mereka dengan lebih cepat. Saat situasi menjadi sulit dan rasa khawatir, kesedihan, frustrasi, atau ketakutan muncul, sifat tegar tersebut membuat mereka menyadari bahwa emosi negatif ini akan berlalu seiring waktu.

Mereka umumnya tidak mengelak dari persoalan-persoalan atau menanganinya secara tidak sehat, misalnya dengan sikap defensif atau agresif. Di bawah ini terdapat berbagai metode untuk membimbing anak-anak supaya memiliki kepribadian yang baik. resilient alias tangguh:

1. Biarkan anak mengalami kekecewaan

Menurut Profesor Pediatri di Children’s Hospital of Philadelphia, Dr Ken Ginsburg, beberapa orangtua mengendalikan pengalaman-pengalaman yang diyakininya tak menyenangkan untuk anak-anak mereka.

Ginsburg menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut justru bisa membatasi perkembangan Mental si anak.

"Peran utama orangtua adalah melindungi anak-anak serta memungkinkan mereka untuk belajar dari kekalahan. Salah satu metode dalam membantu anak menghadapi tantangan ialah dengan membolehkan mereka terkadang gagal lalu berdiri sendiri lagi," kata Ginsburg.

2. Izinkan anak mengalami kecemasan

Penulis buku Kelima Kebiasaan Orang yang Sangat Tahan Banting: Mengapa Beberapa Makin Berkembang Saat Lainnya Malah Menyerah , Taryn Marie Stejskal mengusulkan kepada para orangtua untuk menyediakan waktu khusus bagi apa yang disebut sebagai 'sesi ketakutan'. Aturlah timer selama lima menit dan ajukan agar si anak membeberkan semua sisi dari rasa khawatirnya.

"Belajar tentang cara menangani cemas dan khawatir adalah elemen krusial dalam ketahanan," jelas Stejskal seperti dilansir dari CNBC Make It.

"mereka bisa mencatat semua ketakutan yang ada di pikiran mereka. Setelah jangka waktu tertentu berlalu, suruh mereka melepas rasa cemas itu dan berhenti memikirkannya," tambah Stejskal.

3. Bantulah anak untuk merumuskan skenario terburuk dan terbaik.

Metode alternatif untuk menolong anak dalam menghadapi ketakutan bisa dilakukan dengan cara mendengarkan mereka merumuskan situasi paling buruk sekaligus terbaik yang dapat saja dialami.

Ini membuat anak-anak merasa lebih tenang karena mereka sadar bahwa skenario terhorror yang mereka bayangkan ternyata tidak seseram yang mereka khawatirkan.

"Menyampaikan kepada anak-anak bahwa mereka berpotensi menghadapi segala tantangan, termasuk dalam situasi paling sulit, akan memungkinkan mereka untuk menyadari bahwa kebanyakan permasalahan bisa diatasi," jelas Stejsdal.

4. Hormati pertumbuhan individu si kecil tersebut

Agar anak-anak dapat membangun kekuatan mental dan daya tahan, sangatlah vital agar mereka tidak selalu mencari penghargaan luar diri. Ini merujuk pada perlunya melatih anak untuk mengevaluasi prestasinya sesuai dengan standar pribadi mereka bukan bergantung pada pengakuan dari lingkungan sekitarnya.

"Lebih baik mendorong mereka untuk bertanya pada dirinya sendiri: 'Apakah saya telah mencapai tujuan yang sudah kusiapkan?' dan 'Apakah aku sedang berkembang menjadi pribadi yang lebih baik?', daripada mengukur mereka berdasarkan standar orang lain," ungkap Scott Mautz, sang pengarang buku tersebut. The Mentally Strong Leader.

5. Konsentrasilah pada jalannya proses, bukan hanya pada akhirnya.

Tidak bisa disangkal bahwa anak-anak mungkin akan merasakan kekecewaan ketika mencoba untuk mengejar tujuan mereka. Fokus terlalu banyak hanya pada hasil akhir bisa menyebabkan mereka ragu dalam mengambil resiko serta tumbuh kembangkan diri.

"Mereka terlalu antusias mengenai hasil akhirnya bisa merusak ketahanan psikologis si anak karena ada banyak hal di luar upaya mereka yang juga dapat mempengaruhi hasil tersebut," jelas Mautz.

Sebaliknya, tanyakan pada anak tentang pengetahuan baru yang mereka peroleh dari pengalaman itu dan apakah mereka menikmati prosesnya. Hal ini bisa membuat anak menyadari adanya manfaat dalam menghadapi tantangan baru, walaupun akhirnya mungkin tak seperti yang diharapkan.

Berikut ini adalah rangkuman mengenai metode-metode untuk mendidik anak supaya memiliki kepribadian yang baik. resilient Ingatlah, pastikan bahwa anak Anda mempunyai peluang untuk mengalami kegagalan sehingga mereka dapat belajar bagaimana bangkit kembali dan terus bersikap gigih. Semoga ini membantu, Bunda.

Pilihan Redaksi
  • 7 Tips untuk Membentuk Jiwa Siswa yang Gigih dan Tak Kenal Kata Menyerah, Sudahkah Anda Melakukannya?
  • 5 Karakteristik Ayah yang Membuat Anak Jadi Pintar Versi Ahli
  • Hindari Meneri terkaan "Berhati-hati" Ketika Memberikan Peringatan pada Anak, Inilah Saran Alternatif dari Ahli Psikologi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join Komunitas Squad. Untuk mendaftar, silakan klik disini. SINI . Gratis!

Lebih baru Lebih lama